Kami
Tidak Mengharapkan Sesuatu pun
#HugKELUD
Dimulai
dari kejadian yang benar-benar tidak diduga, semua orang pun tak ingin
mengalami kejadian seperti itu, membuat siapapun trauma jika mengingatnya
bahkan tak sedikit yang merelakan dirinya terlibat untuk merasakan hal yang
sama. Cukup satu kali dan berharap tidak akan terulang kejadian kurang
menyenangkan itu.
Siapapun
pasti akan mengingat kejadian yang akhir-akhir ini telah ramai di
perbincangkan, baik lewat media berita maupun sosial media. Pada tanggal 13
Februari 2014 pukul 22.50 Waktu Indonesia Barat (WIB) Alam seakan menyuarakan
jeritan hatinya berusaha memberi tahu semua mahluk hidup di sekelilingnya bahwa
mereka juga ingin diperhatikan, bukan hanya alam yang selalu memberikan semua
perhatiannya untuk mahluk hidup di sekelilingnya. Yaa.. Gunung Kelud memberi
kesaksiannya pada hari itu.

Sebagai
mahasiswa Universitas Airlangga yang sekaligus memegang jabatan BEM Fakultas
Ilmu Budaya saling tergerak hatinya untuk memberikan kepedulian kepada korban
erupsi Gunung Kelud. Pada tanggal 15 Februari 2014 Kementrian Pengabdian
Masyarakat FIB UA mengadakan galang dana dengan “aksi turun jalan” dibantu
dengan BEM Kementrian FIB yang lain. Acara pertama dilakukan dengan mengadakan
pertemuan yang bertempat di Gazebo dekat parkiran FEB pukul 07.30 WIB. Sebelum
melakukan aksi ini, Kementrian Pengmas FIB UA telah bekerja sama dengan
Mahagana untuk lebih memudahkan proses penyaluran bantuan ini. Berbagai
keperluan pun telah disiapkan untuk melengkapi aksi yang mulia ini. Kardus
untuk wadah uang dari para donatur, juga kertas putih yang bertuliskan “aksi
galang dana untuk korban Gn. Kelud” disertai tulisan BEM FIB UA ini diharapkan
dapat menarik empati para pengguna jalan untuk menyisihkan uang mereka demi
membantu saudara mereka yang berada di sekitar daerah Gunung Kelud dan tak
ketinggalan dengan kamera yang selalu siap untuk merekam aksi ini. Selain
menggalang uang, aksi ini juga menerima bantuan lain berupa pakaian-pakaian
yang masih layak pakai dan juga sembako.
Instruksi
telah di terima, saatnya memulai aksi galang dana, tepat pukul 09.00 WIB. Mahasiswa
yang terlibat Aksi turun jalan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok pertama menggelar aksinya di daerah sekitar jalan pintu masuk Kampus B
UA dan kelompok 2 di daerah Jalan Dharmawangsa dekat Kampus B UA. Ditemani oleh
Almamater tercinta dan mulai terasa terik nya panas dari Sang Surya, kami
menuju lokasi masing-masing yang telah ditentukan.
Ini
merupakan pengalaman kali pertama bagi Kementrian PengMas FIB UA dan Kementrian yang lain tahun ini, di
awal-awal menggalangkan dana, banyak wajah yang ditekuk dan merasa malu karena
harus meminta sumbangan dana dari para pengguna jalan yang ramai berlalu-lalang
tanpa henti, seakan banyak mata yang memperhatikan sikap kami yang berjajar
membawa kardus yang di pinggiran jalan. Ada yang berusaha membaca tulisan tanpa
menghentikan kendaraannya dan akhirnya tetap melajukan kendaraannya, ada yang
hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, bahkan tak jarang banyak dari pengguna
jalan cuek dan terburu-buru dengan kepentingan mereka sendiri-sendiri. Tapi
pada akhirnya kami memotivasi diri sendiri secara serentak, bahwa ini bukan
hanya sekedar meminta dana, tapi ini adalah suatu kegiatan yang mulia dengan
tujuan yang jelas untuk diserahkan kepada para korban erupsi Gunung Kelud.
Sejak saat ini, suara kami terdengar lantang menyuarakan aksi ini, setiap
pengendara yang mencoba membaca tulisan di kardus ini lantas kami tawarkan
sekalian untuk mengulurkan bantuannya. Tapi hasil nya tak sepuas yang
diharapkan, hanya sedikit dana yang kami terima.
Tapi,
rasa pantang menyerah itu pun muncul kembali. Kami mengubah strategi, kami
tetap menggalang dana dengan cara mendekati para donatur secara personal. Hasil
yang didapat lumayan menggembirakan. Banyak dari para donatur memberikan rasa
empati nya dan berharap bahwa hasil uang dari aksi galang dana ini benar-benar
sampai di orang yang benar. Jelas kami menyambut baik hal itu. Hari pun semakin
siang dan matahari pun terasa semakin panas membuat wajah kami dibasahi oleh
keringat, tapi semangat kami belum pudar.
Sekitar
pukul 11.00 WIB, kami menyudahi aksi ini dengan rasa bangga. BEM FIB UA yang
telah terbagi 2 kelompok ini sepakat untuk berkumpul kembali di tempat awal
yaitu Gazebo dekat parkiran FEB UA dan segera menghitung uang hasil dari turun
jalan ini, dan hasil yang didapat adalah Rp. 201.000 , tak lama dari kami
menerima bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai. Kabar gembira tak
berhenti di situ, Kementrian PengMas mendapat bantuan dana dari PT. Indocito
sebesar Rp. 1.000.000, sungguh kabar yang menyenangkan.
Satu
menjadi seribu, berbagi satu hal berkesan menjadi seribu bahkan jutaan kepada
sesama. Prinsip Pengmas yang selalu siap berabdi, berkarya serta bersinergis
dengan kelompok lainnya merupakan satu sifat yang moderat dalam pengabdian
masyarakat. Penggalangan dana “Aksi Solidaritas” #HugKELUD bukti nyata kami
dalam pengabdian masyarakat. Tunggu karya kami berikutnya untuk “Indonesia yang
lebih baik”, sesungguhnya yang kami harap adalah “Terbentuknya Indonesia yang
mulia dan lebih baik karena kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia
apalagi ucapan terimakasih”. #abdi, karya, integritas
(Frin/22/14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar