atau kah
Tuhan lah yang Aku Rindukan.
10 tahun yang lalu.aku mulai mengetahui sebuah arti kematian.ketika matahari seolah menunujukkan sebuah persahabatan aku hadir pada sebuah rumah yang yang dipenuhi sesak peluh orang yang menangis.tersirat dipikran ku mereka sedang mengakui perbuatan dosa mereka.ataukah mereka hhanya sedANG berrpesta tangis yah.dengan polos aku menghampiri seorang perempuan yang mungkin dia sudah berumur 59 thunan. dia ongsuku. dalam bahasa cina itu artinya "nenek".dia mengangkat tubuhkan yang mungil ini.dengan sekuat tenaganya. dia melarang ku untuk berada disni.dengan permen tusuk aku hanya terdiam tetap memandang semua orang-orang itu.penuh pertanyaan dalam pikiranku. setelah aku beberapa menit dlam gendongannya. kiniaku tahu bahwa yang terbujur kaku tertidur pulas di ranjang ruang tengah adalah ayah ku.
TAPI aku masih saja tak menghiraukan kenapa dia tak menggendong ku :( . .. hiks hiks jadi sedih dah proffaholic *sebutan buat yang mbaca blogg ku ini :) . kenapa dia hanya diam saja saat aku membuka kain putih yang menutupi wajahnya. dan kenapa dia hanya bisa menutup matanya saat aku mbuka selembar kpasnya :(.
aku berlari menuju ke pangkuan bunda ku, yang saat itu bunda ku sedang memangku sebuah buku panduan doa untuk mayat. betapa kagetnya ketika mulut kecilku mencoba membaca tulisan sampul buku tersebut. :(
tepat pukul sepuluh siang setelah semakin banyak orang yang bedatangan. tibatiba terdengar bunyi sirine. sesaat setelah itu aku berlari keluar untuk memastikan bunyi itu. waoh betapa senangnya diriku saat melihat sebuah mobil ambulance dengan sirine yang indah. dan dengan kebodohan ku aku berkata "AYO KITA NAIK SIRINE ITU MA .. "
bunda ku hanya bisa menangis perlahan melihat tingkah polaku ini. dan kini aku menyadari semua kalau kejadian 10 tahun yang lalu itu adalah kejadian perlepasan ku dengan ayah. sekarag aku benerbener rindu ayah . aku berusaha mencari seorang teman lelaki sebanyak-banyaknya untuk menganggap mereka sebagai sosok ayah ku yang masih ada. namun pertanyaan ku yang mendasar adalah apakah aku pantas merindukan seorang ayah ???
TAPI aku masih saja tak menghiraukan kenapa dia tak menggendong ku :( . .. hiks hiks jadi sedih dah proffaholic *sebutan buat yang mbaca blogg ku ini :) . kenapa dia hanya diam saja saat aku membuka kain putih yang menutupi wajahnya. dan kenapa dia hanya bisa menutup matanya saat aku mbuka selembar kpasnya :(.
aku berlari menuju ke pangkuan bunda ku, yang saat itu bunda ku sedang memangku sebuah buku panduan doa untuk mayat. betapa kagetnya ketika mulut kecilku mencoba membaca tulisan sampul buku tersebut. :(
tepat pukul sepuluh siang setelah semakin banyak orang yang bedatangan. tibatiba terdengar bunyi sirine. sesaat setelah itu aku berlari keluar untuk memastikan bunyi itu. waoh betapa senangnya diriku saat melihat sebuah mobil ambulance dengan sirine yang indah. dan dengan kebodohan ku aku berkata "AYO KITA NAIK SIRINE ITU MA .. "
bunda ku hanya bisa menangis perlahan melihat tingkah polaku ini. dan kini aku menyadari semua kalau kejadian 10 tahun yang lalu itu adalah kejadian perlepasan ku dengan ayah. sekarag aku benerbener rindu ayah . aku berusaha mencari seorang teman lelaki sebanyak-banyaknya untuk menganggap mereka sebagai sosok ayah ku yang masih ada. namun pertanyaan ku yang mendasar adalah apakah aku pantas merindukan seorang ayah ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar