Selasa, 07 Januari 2014

#shortstory4 "Vrouw"


#shortstory4
"Vrouw"
Oleh : NAY
Aku tak mau menjadi layaknya angin. Dia bisa dinikmati oleh siapapun dan dirasakan oleh siapapun. Aku tak ingin menjadi seperti dia. Angin itu bagi ku adalah sosok yang gaib dan dia rendah sekali dalam tingkatan hidup di dunia ini. Manakala seseorang telah berhasil menikmatinya, dia akan di tinggalkan oleh  mereka. Kalau mereka menginginkan datangnya angin, mereka tinggal berhenti sejenak dari aktivitasnya dan mencoba mendeteksi kedatangan angin, maka angin itu akan datang dengan sendirinya.
Hidupku bukan lah barang dagangan, bukan juga sebuah angin. Aku tak ingin semua orang bisa menikmati ku. Aku punya hak untuk melarang setiap orang yang ingin menikmati ku. Aku punya orientasi hidup yang mungkin itu satu-satunya barang berharga bagi ku untuk tetap bertahan dari seleksi dunia yang ganas ini.
224 hari sudah aku menjalani hidup yang mungkin kata orang, “hidupku itu seperti hidup kucing rumahan”. Selalu mengeong manakala bertemu dengan majikannya, selalu mengeong manakala lambung yang tergantung telah berbunyi, selalu mengeong saat disakiti oleh seseorang.
Ah, tapi aku tak mau dikata seperti kucing atau pun angin. Aku ya aku, aku perempuan yang punya harga diri, perempuan yang punya orientasi hidup, bukan perempuan yang hina ataupun nista. Mungkin benar adanya jikalau 224 hari yang lalu hidupku terasa bernista bahkan lebih rendah dari seekor kucing.
Satu hari yang membutakan keimanan dan yang menggelapkan kehidupan ku. Dua hari sebelum 224 hari yang terjumlah, susunan kehidupan atau perencanaan kehidupan yang matang telah tergambarkan di otak ku. Membayangkan bagaimana sosok pria idaman ku yang nantinya akan memberikan kebahagiaan lahir dan batin untukku. Membayangkan betapa nikmatnya dan berkahnya menjalani malam pertama dengan sosok yang benar-benar idaman ku. Sosok yang gagah, tinggi serta belesung pipit. Merakit perahu kehidupan bersama dalam dermaga yang cantik dan mewah, teramaikan oleh suara keceriaan dan keberkahan dari hasil buah cinta kami di malam pertama.
Sayangnya, itu semua hanyalah angin. Lagi-lagi angin, angin dan angin. Dia memang benar-benar membuatku muak. Muak dengan semuanya. Gara-gara dia perencanaan hidupku mengenai sosok pria idaman yang menjadi pangeran dalam hidupku hingga dermaga mewah untuk merakit perahu kehidupan pun pupus. Pupus sesaat setelah mengenal pria itu, pria yang jauh dari bayangan hidupku. Pria dengan tinggi yang ceper, kulit coklat sawo matang, badan yang tidak oke punya, bahkan bau mulutnya tidak dapat dibedakan dengan bau ketiaknya.
Oh, dewi fortuna!
Betapa, buruknya suami ku sekarang. benar-benar tidak ada estetika yang tertanam dalam  dirinya. Perut buncit, mata melebar, bau mulut sama dengan bau ketiak, tinggi yang ceper bahkan seceper nafkahnya pada diriku. 224 hari sudah dia dan diriku merakit bersama perahu kegelapan. Kami bercinta tanpa rasa cinta, kami hidup tanpa rasa kasih dan saying, bahkan kami bertegur sapa tidak dengan sapaan manis. Melainkan dengan sapaan ludahnya.
Sebenarnya, mama tidak ingin menceritakan ini pada mu nak. Mama malu, tapi apa boleh buat. Kau juga harus belajar mengenai kehidupan, walaupun usia mu masih sangatlah muda – 12 tahun. Tapi setidaknya, kau pasti sudah paham mana yang baik dan mana yang buruk.
Kau sebenarnya bukan lah sosok anak yang kami harapkan untuk hadir ditengah-tengah kami. Maka dari itu pasca melahirkan mu, mama sempat memalingkan wajah mama dari mu. Mama tidak rela keringat ini bercucuran untuk mu, mama juga tidak rela saat darah nifas mama untuk mu. Selang berjalannya waktu, itu semua telah berubah. Mama mencoba tersadar dari kebodohan mama. Mama yang bodoh, mama yang gila dan mama yang tolol saat itu.
Saat malam itu. Ya saat malam itu. First night, mama bertemu dengan sosok pria yang bagi mama sangatlah buruk lebih buruk dari batara kala. Mama sempat beroposisi dalam menerima tatapan mata pria itu, pria yang kini kau panggil ayah. Ah, bagi mama panggilan ayah tidak pantas untuknya. Dia bukan pemimpin dalam keluarga ini, dia itu bajingan. Bajingan yang saat itu menjelma menjadi malaikat perenggut keperawanan mama. Mungkin kau tahu apa itu keperawanan, tak perlu lagi mama jelaskan panjang lebar tentang hal itu.
Malam itu tangisan kecil dalam hati mama tengah bergerilya, mencoba menolak perbuatan bajingan itu. tapi apa daya, di dunia ini perempuan selalu menjadi tempat pelampiasan. Hak perempuan dianggapnya sebagai isapan jempol bayi. Perempuan itu dianggap kotor dan yang menyebabkan nabi adam diturunkan di bumi. Kelakuan yang nista itu berjalan begitu cepatnya dan diakhiri dengan janji manis darinya. Janji manis untuk disuntingnya dan dinikmati setiap harinya dengan status resmi.
Mama sangatlah malu dengan cerita itu. Baju yang menjadi saksi kenistaan malam itu masih mama simpan sampai sekarang. Kelak mama ingin baju itu menjadi saksi bagaimana hidup mama terhancurkan oleh kebengisan dari ayah mu itu. Kau harus menjadi perempuan kuat, nak! Kau tak boleh terlihat lemah di mata lelaki. Sekali kau lemah, maka hidupmu akan hancur. Kau akan menjadi angin. Kau akan dinikmati sesaat setelah itu kau akan ditinggalkan. Ataukah kau memang ingin menjadi kaos kaki? Pria-pria itu akan membuang mu sesaat setelah kau terlihat bau, kucel dan kummel.
Perempuan itu tonggak kehidupan di dunia ini, tanpa perempuan tak akan ada harapan hidup di dunia ini. Tanpa perempuan tidak akan ada dialektika yang terjadi. Dan tanpa perempuan tidak aka nada budaya ungguh.Perempuan adalah tonggak budaya dilahirkan, melalui perempuan lah emberio akan terlahirkan dengan percikan rasa cinta dan kasih yang bersatu dalam hasrat. Mereka patut merasakan kemerdekaan yang nyata, bukan hanya kemerdekaan semu. Mereka bukan segitiga pemancar adam yang bisa diganti setelah rusak dan berakhir di tong-tong menjijikkan bahkan lebih menjijikkan dari air liurmu serta bau selangkanganmu saat kita bercinta bersama, wahai kaum penerus Adam!
Kini beri kami kemerdekaan yang nyata atau kami tidak akan sama sekali memberikan embrio baru untuk bangsa ini !

 (*) cerita yg dibuat hanya untuk memuaska hasrat menulis saja, jangan tersinggung atau marah bilamana ada nama yang sama tempat yg sama bahkan cerita kehidupan mu sama dengan Vrouw :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar