Senin, 20 Mei 2013

GAYA KEPENULISAN ATAU KARAKTERISTIK SASTRA 2000-an

Inilah Gaya Ku 2000an, Mana Gaya Mu?
Beruntungnya sebuah karya sastra, meski semakin ramainya berbagai pusat-pusat industri yang begitu menggiurkan, sastra masih dikenal oleh sebagian masyarakat. Namun, tentu juga membawa suatu perubahan yang terlihat jelas pada perkembangan Sastra saat ini yang begitu mempengaruhi sastra itu sendiri. Yaitu menyangkut beberapa karakteristik yang berubah mengikuti masanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, karakteristik Sastra Indonesia periode 2000-an mencakup :
a.        Mengangkat tema keseharian.
Pada periode 2000-an, memang cukup banyak karya-karya sastra yang mengangkat tema-tema tentang fenomena atau keadaan di sekitar masyarakat. Kondisi fenomena kemasyarakatan memang memberikan pengaruh yang nyata bagi pembuatan karya-karya satra pada masa itu. Tidak heran jika karya-karya sastra yang muncul dianggap juga sebagai cerminan kehidupan.
b.      Tema yang berlatar belakang feminisme, vulgar dan penghapusan konsep tabu.
Perjuangan perempuan atau gerakan emansipasi wanita yang dilakukan pada masa itu ternyata juga cukup menarik untuk dijadikan dasar dalam pembuatan karya sastra pada era 2000-an. Oleh karena itu tidak heran jika pada masa 2000-an ini banyak dijumpai karya-karya sastra yang berlatar feminisme. Selain itu, cerita yang begitu vulgar dimasukkan ke dalam bagian-bagian cerita dari sebuah karya sastra. Seakan menunjukkan bahwa konsep tabu dihilangkan dari karya sastra. Hal yang dulu dianggap tabu tapi di tahun 2000-an menjadi sesuatu yang bukan tabu lagi. Contoh Ayu Utami yang bergenre feminis. Sebenarnya genre feminis pada periode 20-an sudah diangkat, namun tidak menunjukkan bagian-bagian yang dianggap tabu oleh masyarakat. berbanding terbalik dengan karya Ayu Utami yang sama-sama menganngkat genre feminis, namun menceritakan sisi-sisi kehidupan yang tabu dengan begitu jelas bahkan cenderung vulgar. Salah satu contohnya, terdapat dalam novel yang berjudul Saman karya Ayu Utami.
c.       Menjunjung tinggi kebebasan berekspresi.
Filsafat eksistensi mulai tercium di tahun 2000an, memposisikan kebebasan dalam berekspresi. Mempersilahkan pembaca untuk memberikan pemaknaan terhadap karya sastra itu sendiri.
d.      Akulturasi western dan tradisisonal.
Bercampurnya gaya penulisan eropa (western) dengan punya ‘kita’ yang cenderung melibatkan kebudayaan adat, maupun tradisi. contoh : novel Madre karya Dewi Lestari dan Nayla karya Djenar Maesa Ayu.
e.       Mengungkap hal yang dianggap termarginalkan.
Mengangkat tentang fenomena yang terasingkan dan terpinggirkan oleh masyarakat, namun diangakat dalam sebuah novel. Contoh, Atas Nama Malam karya Seno Gumirah Ajidarma yang menceritakan tentang orang-orang malam. Yang dalam masyarakat diasingkan begitu saja.
f.       Mengggunakan bahasa yang relatif. Maksudnya, bahasa yang dapat ditangkap oleh pembaca secara langsung atau menggunakan bahasa sehari-hari.
g.      Muncul kata-kata baru dan romantisme.
Produktivitas diksi lebih kaya. Munculnya konsepsi karya sastra yang chicken soup, karya sastra yang simple, tidak terlalu rumit dalam penceritaan.
h.      Romantisme menjadi salah satu pilihan gaya penceritaan, contoh “Madre”. Selain romantisme, religiusm menjadi salah satu dinataranya dari gaya kepenulisan karya sastra di tahun 2000.
i.        Muncul kesetaraan gender.
Masalah kesetaraan gender ini juga hampir sama maknanya dengan istilah feminisme, dan hal ini juga digunakan sebagai topik dasar yang dapat diacu dalam pembuatan karya-karya sastra pada masa 2000-an.  
j.        Karya Sastra komersil (testimoni) dan film. Saat ini memang, sedang marak dan beredar karya-karya sastra yang mencantumkan beberapa testimoni dari beberapa orang yang dianggap berpengaruh terhadap karya sastra tersebut. Menganggap bahwa testimoni tersebut dapat menunjang keberhasilan suatu karya sastra. Selain itu, akhir-akhir ini pun banyak karya-karya sastra yang di filmkan. Bahkan, beberapa diantaranya memang sengaja dibuat untuk di filmkan. Karya sastra yang menggunakan testimoni dan karya sastra yang di filmkan sebagai pendukung, memiliki dampak bagi perkembangan karya sastra itu sendiri. Berpengaruh pada penilaian bagus dan tidaknya suatu karya sastra pun mulai berubah. Sebagai akibatnya, munculnya konsepsi bahwa karya sastra yang ‘baik’ adalah dia yang memiliki nilai materi yang besar. Untuk mencapai nilai materi yang besar, maka karya sastra tersebut harus diperfilmkan. Untuk pemilihan karya sastra mana yang akan diperfilmkan tentunya harus sesuai dengan permintaan pasar serta harus memiliki nilai jual lebih.
Akibat lain yang ditimbulkan adalah tidak lagi diutamakan karya sastra yang bernilai estetik, menjadi substansinya adalah karya sastra yang mampu dilempar ke pasar untuk memenuhi hasrat praktik kapitalis. Hilangnya konsepsi orientasi dari karya sastra, bilamana di kajian kesusasteraan kita mengenal ada dua fungsi dari karya sastra yakni dulce et utile. Kami rasa fungsi itu lamban laun memudar. “Maka nilai bukanlah produk dari moda produksi spesifik tetapi eksis dalam kemungkinan pertukaran komoditi.” (Richard Schacht, 1970 : X)
k.      Media sastra yang lebih luas.
Sastra saat ini dapat dinikmati dalam berbagai media. Seperti di koran (Jawa Pos, Tempo, Kompas) dan di internet.
l.        Munculnya karya sastra yang lebih beragam dan bervariatif
Misalnya pada sastra Indonesia yang bergenre gothik, seperti karya sastra yang dibuat oleh Intan Paramadhita.
Sastra yang berjenis sciencetific. Contohnya Harry Potter, Da Vinci Code, Angel and Demon.

Jumat, 17 Mei 2013

Contoh Curiculum Vitae :)


C U R R I C U L U M   V I T A E

DATA PRIBADI
Nama Lengkap
Dimas Nur Apri Yanto
Nama Panggilan
Dimas
Tempat, Tanggal Lahir
Surabaya, 26 April 1993
Jenis Kelamin
Laki-laki
IPK
3,65 semester 2
Status
Belum kawin
Kebangsaan
Indonesia
Domisili
Jalan Krukah Lama Gang 4 Nomor 31
No HP          
085733291664
E-mail

PENDIKAN FORMAL
1999-2000
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngagel Rejo 5 Surabaya
2000-2001
Sekolah Dasar  Bhayangkari 4 Medaeng,Sidoarjo
2001-2005
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumorame 2 Sidoarjo, Candi
2005-2008
Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Candi Sidoarjo
2008-2011
Sekolah Menengah Atas (SMA) IPIEMS
2011-now
Universitas Airlangga jurusan Sasindo UNAIR.

BEASISWA YANG PERNAH DAN SEDANG  DITERIMA
·
Beasiswa Bidik Misi 2011-2014
·
Beasiswa Pembinaan Pengembangan Mahasiswa Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri 2012

KEMAMPUAN BAHASA

Indonesia
Baik

English
Cukup



KEMAMPUAN LAIN
·
Menjadi Announcer radio, MC, Menulis Cerita(Novelette, Cerpen genre chicken soup)

PENGALAMAN ORGANISASI :
Masa SMP :
·         Anggota Teater SMP

Masa SMA :
·         Ketua umum SKI SMA IPIEMS
·         Ketua umum Jurnalistik SMA IPIEMS
·         Ketua KIR SMA IPIEMS
·         Staff  Humas Ekskul Broadcasting
·         Kabid  rohanis di OSIS SMA IPIEMS
·         Staff JAN (Jawa Timur Anti Narkoba)
Masa kuliah :
·         Koordinator peningkatan mutu mahasiswa PSDM BEM FAKULTAS ILMU BUDAYA
·         Humas BSO SITUS REDAKSI (Sarana Informasi Untuk Sastra)
·         Staff PSDM PENALARAN UNAIR
·         Anggota Sekolah Menulis FIB
·         Bendahara Umum  JAN
·         Staff magang di Dagri-BEM Universitas
·         SKI, Kadep Riskel (riset dan keilmuan) periode 2012-2013
·         STAFF litbang penelitian dan pengembangan  bso SITUS
·         Koordinatot bidang keilmuan irlangga FIB UA
·         Menteri Riset dan Keilmuan Airlangga Bidik Misi Organization
·         Staff PSDM HMD sastra Indonesia 2013

Organisasi lain yang pernah diikuti :
1.      LSM JAN (JAWA TIMU ANTI NARKOTIKA) menjabat sebagai Bendahara Umum.
2.      Ketua forkom menulis.

Pengalaman Kepanitiaan :

1.      Ketua PKM On the spot yang diadakan oleh BEM FIB
2.      Ketua koordinator Bulletin 2 di Situs FIB
3.      Koordinator SIE acara pada acara LKMMTD
4.      Koordinator pembicara pada acara Enterpreneur PPKK UNAIR dalam event PMW 2012 di Tunjungan Plaza Surabaya.
5.      Koordinator sie publikasi dalam acara campus face 2012 November.
6.      Panitia koordinator publikasi dalam DUM dan IKA UNAIR
7.      Panitia koordinator publikasi dalam campus face
8.      Panitia koordinator acara dalam suksesi BEM FIB
9.      Wakil Ketua English Course (program Bina English dari SKI fakultas)
10.  Ktua Diskusi lorong LPM SITUS

Prestasi yang pernah dicapai :

1.      Best Announcer tingkat remaja di salah satu radiio swasta Surabaya Barat.
2.      Juara 2 Musikalisasi Puisi dalam ajang AKSI SMA Negeri 6 Surabaya
3.      News reader juara 3 di SMP Negeri 1 Candi
4.      Penulis Novelette di Jawa Pos dengan judul “Pelangi di Jas Dokter Muda”.
5.      Duta UUD elementary
6.      Menjadi pembicara dalam kuliah umum “Culture Potongan Kecil IPTEK”
7.      Moderator dalam  “Penulisan Kreatif bersama gagas media dan bukune”
8.      Perwakilan delegasi mahasiswa berprestasi dalam ajang “Forum Bidik Misi Nasional 2012”
9.      Best paper on 10th Level  in “INTERNATIONAL CONFERENCE ON SOCIAL SCIENCES RESEARCH 2013 (ICSSR 2013) University Islam Antarabangsa Selangor Malaysia” dengan judul Paper “Revealing Social Bookmarks Social Novel "Gadis Pantai" Pramoedya Ananta Tour to Approach Philosophy Language and Culture: Levi Strauss and Saussure Approach: Semiotic”
10.  Tulisan yang berjudul “Ada Geisha Di Unair” masuk ke cityzen reporter Media Cetak Surya, sedangkan untuk media online Okezone.com yang berjudul “
1- Lolos paper dan presentasi ke Macau dalam ajang “International Culture Language Medias Conferences” dengan judul paper “Language Dialect "Arek Suroboyo" and Vocabulary "Jancuk" In Surabaya Community Leader Hero Character portrayal Identity Firm and Hard: Study Approach Philosophy labeling Phenomenology of Language and Social”
1-  Paper AISCT TAIWAN
1-  Paper Accepted on ASAIHL
1-  Lolos paper dalam ajang “Budaya di Zaman Pasar” UNIVERSITAS Jember
1-  Tulisan masuk dalam Koran kompas kampus sebagai argumentasi momen “Love Earth”
- - Tulisan masuk dalam Cityzen Reporter dengan judul “Masjid Jogo Karyan yang Unik”
1-  Pembicara Jurnalistik dalam PJTL V ITTS Fakultas Teknik Industri
1-  Sebagai Testimoni dalam buku ITS MENGAJAR “INSPIRATION”.


Impian dan cita :
1.      Menerbitkan buku minimal 3 buku dalam 4 tahun berturut-turut
2.      Menuliskan buku bareng Dee
3.      Mempunyai kantor redaksi yang bernama Runcing Pos
4.      Menjadi Dosen Filsafat di UGM/UNAIR/UI/UDAYANA.
5.      Punya usaha tentang “Rumah Sehat”.

















                                     

Minggu, 12 Mei 2013


Post-Kolonialis dalam Cerpen “Paino” Karya Afifah Afra Amatullah
Dimas Nur - 121111009
Telah diterangkan pada pertemuan sebelumnya bahwa postcolonial secera etimologis berasal dari kata ‘post’ dan ‘kolonial’. ‘post’ memiliki arti sesudah, seusai atau setelah. Sedangkan kata colonial berasal dari akar bahasa romawi yang berarti tanah pertanian atau permukiman. Jadi, secara etimologis colonial tidak mengandung arti penjajahan, penguasaan, pendudukan dan konotasi eksploitasi lainnya.
Kemudian dikaitkan dengan perkembangan keilmuan sastra, postcolonial menjadi salah satu metode dalam menganalisis sebuah karya sastra. Karya sastra terlahirkan sebelum masa postcolonial, karya sastra merupakan bagian dari terkecil postcolonial. Untuk memahami karya sastra yang bersegment postcolonial, salah satu dari salah sepuluh kata kunci yang paling mudah dipahami adalah karya sastra yang berpostkolonial adalah dia yang memuat “Lyan and The Others”, seperti pada cerita pendek karya Afifah Afra yang berjudul “Paino”.
Di dalam cerita pendek tersebut aura “Lyan and the Others” sangatlah kuat. Ada dua tokoh utama dalam cerpen tersebut, yaitu “Paino” sendiri dan “Om Gendut”. Karakter penjajah yang ditunjukkan oleh om gendut melalui materi yang dia punya. Dia melakukan penjajahan yang mengakibatkan psikis tokoh lain terangkat. Paino yang diceritakan sebagai lelaki pengangguran (korban PHK dari perusahaannya) dan dia memilih menjadi preman, tanpa disadari dirinya telah terjajah oleh Om gendut. Paino bersedia melakukan apa pun yang diminta oleh Om gendut. Because I think it's all due to a material, Paino yang merasa butuh pekerjaan yang dapat membantu financialnya, maka dia bersedia melakukan apa pun yang diminta oleh Om gendut.
Selain itu dalam cerpen ini juga terdapat satu nilai lainnya lagi, yakni ada relasi kuat. Relasi saling berkuasa antara satu dengan yang lainnya. Merasa memiliki harta yang berlimpah maka Om Gendut pun melakukan tindakan yang semaunya, dia merasa layak untuk melakukan penindasan terhdap orang lain (termasuk Paino). Kemudian Paino yang merasa memiliki kuasa untuk mengumpulkan massa, maka Paino pun melakukan tindakan yang sama seperti Om Gnedut melakukan tindakan penindasan menyuruh terhadapnya.