Kamis, 18 April 2013

poetry 1st "Gula Kambodja"


Gula Kambodja

Kau membiru bagaikan es balok
yang terpanggang dibantaran tangan besinya yang tengah meleleh.
Kau masih berani temukan kenakalan yang dia buat?
Ah, anak macam a pa kau ini?
Kau tak lagi mengdengar apa yang dia katakana.
Sudahlah, diam saja kau disini, merenungi detakan jarum jam itu.
Kau gelisah?
Pasti karena Bulan tidak lagi kembali menari dipundakmu.
Tunggu..tunggu,
Kau lupa dengan nyanyian mu waktu kau kecil …?
“ambilkan bulan bu .. ambilkan bulan bu ?”
Ingatkah kau nak? Pasti ingat.
Kau tak perlu gelisah, suruh saja wanita tua yang kau miliki ini,
Untuk mengambilnya.
Ah, kau tetap berkukuh untuk pergi kesana lagi?
Ah, kau ini bodoh apa gila nak ?
Makanan mereka itu ayam kalkun yang besar, sedaangkan kau ?
Kau hanya menyantap biji-bijian yang tak jelas.
Tapi sebenarnya masih muliaan engkau nak.
Kalau saja kau tahu ayam kalkun mereka itu memakan lembaran kertas berwarna merah setiap harinya.
Menjijikkan bukan?
Lebih menjijikkan dari pada warna merah yang acap kali kau keluarkan setiaap bulan.
Sudah..sudah tak perlulah kau ini menangis hingga ingus mu keluar.
Hirup lagi ingus yang tak berdosa itu.
Kau ini masih terlalu muda unntuk bergabung dengan mereka.
Mereka itu tidak lagi makan garam, nak.
Tapi meereka makan gula. Mereka tak sukalah makan garam.
Mereka itu penjilat manis nak.
Dentuman hati mu masih bicarakan? 
Sudah turuti saja apa yang dia katakan,
Kalau dia brkata “a” yasudah pilih saja itu.
Jangan turuti mereka, mereka itu makan gula nak.
Sekali lagi makan gula, bukan garam !
Gula yang mereka makan itu dari bunga kambodja basi,
Sebelah gudang gelap yang penuh batu-batu tua.
Dimas Nur Apri Yanto
2013

*sekedarr berbagi saja yah kawan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar