Gula Kambodja
Kau membiru bagaikan es
balok
yang terpanggang
dibantaran tangan besinya yang tengah meleleh.
Kau masih berani
temukan kenakalan yang dia buat?
Ah, anak macam a pa kau
ini?
Kau tak lagi mengdengar
apa yang dia katakana.
Sudahlah, diam saja kau
disini, merenungi detakan jarum jam itu.
Kau gelisah?
Pasti karena Bulan
tidak lagi kembali menari dipundakmu.
Tunggu..tunggu,
Kau lupa dengan
nyanyian mu waktu kau kecil …?
“ambilkan bulan bu ..
ambilkan bulan bu ?”
Ingatkah kau nak? Pasti
ingat.
Kau tak perlu gelisah,
suruh saja wanita tua yang kau miliki ini,
Untuk mengambilnya.
Ah, kau tetap berkukuh
untuk pergi kesana lagi?
Ah, kau ini bodoh apa
gila nak ?
Makanan mereka itu ayam
kalkun yang besar, sedaangkan kau ?
Kau hanya menyantap
biji-bijian yang tak jelas.
Tapi sebenarnya masih
muliaan engkau nak.
Kalau saja kau tahu
ayam kalkun mereka itu memakan lembaran kertas berwarna merah setiap harinya.
Menjijikkan bukan?
Lebih menjijikkan dari
pada warna merah yang acap kali kau keluarkan setiaap bulan.
Sudah..sudah tak
perlulah kau ini menangis hingga ingus mu keluar.
Hirup lagi ingus yang
tak berdosa itu.
Kau ini masih terlalu
muda unntuk bergabung dengan mereka.
Mereka itu tidak lagi
makan garam, nak.
Tapi meereka makan
gula. Mereka tak sukalah makan garam.
Mereka itu penjilat
manis nak.
Dentuman hati mu masih
bicarakan?
Sudah turuti saja apa
yang dia katakan,
Kalau dia brkata “a”
yasudah pilih saja itu.
Jangan turuti mereka,
mereka itu makan gula nak.
Sekali lagi makan gula,
bukan garam !
Gula yang mereka makan
itu dari bunga kambodja basi,
Sebelah gudang gelap
yang penuh batu-batu tua.
Dimas
Nur Apri Yanto
2013
*sekedarr berbagi saja yah kawan :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar