Morfologi Bahasa Indonesia II
1.
[a] Coba jelaskan bagaimana statement mengenai
pernyataan disamping ini, “ Dalam bahasa Indonesia terdapat satu morfem yang
terdiri atas satu fonem”?
Morfem
merupakan satuan gramatikal terkecil yang memiliki arti dan makna. Sedangkan
untuk fonem merupakan ujaran atrau ucapan yang terbentuk atas proses bunyi yang
terucap. Misalnya, dalam kata “apel” memiliki satu fonem ujaran [a] [p] [3] [l]
kemudian untuk morfemnya dia memiliki 4 morfem a-p-e-l dan mengkonstruksikan
makna “buah merah yang mengandung vitamin A dan C”.
[b] Jelaskan perbedaan
antara morfonemis dan polimorfonemis? Dalam kajian bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia?
Morfonemis
dan morfemis memiliki pengertian yang sama yakni membentuk satu morfem saja.
Biasanya morfem yang selalu dikonstruksikan adalah morfem bebas, tidak memiliki
sokongan morfem lainnya, dengan kata lain dia adalah morfem yang sendiri.
Contoh : makan, meja, bangun. Tiga kata itu merupakan morfem yang bebas,
berdiri sendiri tanpa songkongan morfem lainnya, tanpa afiks ataupun prefiks.
Sedangkan untuk Polimorfemis ataupun polimorfonemis itu
juga memiliki pengertian yang sama, tapi berbeda dengan Morfonemis dan
morfemis. Polimorfemis ataupun polimorfonemis, kata dasarnya “poli” berarti
banyak, sehingga banyak morfem yang membangun. Dengan kata lain, dia (baca :
morfem) dapat berdiri dengan catatan bergabung dengan morfem lainnya, seperti
afiks [ke], [me], dan lain sebagainya.
2.
[a] jelaskan perbedaan dan persamaan ranah kerja
antara morfologi dan sintaksis?
Morfologi,
secara etimologi dia berasal dari kata dasar “morf” berarti bentuk, sedangkan
“logos” berarti ilmu. Artinya, morfologi adalah kajian ilmu yang membahas
mengenai bentuk-bentuk kata. Morfologi juga membahas mengenai bentuk majemuk,
kelas kata, bagaimana kondisi atau strategis dari distribusi kata. Sedangkan
untuk sintaksis, dari kata “syntax” berarti mengenai analisis sebuah kalimat.
Di dalam buku J.D Parera Dasar-Dsar Analisis Kalimat, sintaksis merupakan satu
kajian keilmuan yang membahas mengenai taksonomi analisis.
Secara
keseluruhan, perbedaannya terletak pada ranah kerjanya. Bilamana morfologi
ranah kerjanya di bidang analisis bentuk-bentuk kata dan sintaksis bekerja pada
ranah mengenai analisis sebuah kalimat. Persamaannya terletak pada kajian
keilmuannya yakni bahasa.
[b] jelaskan menurut
pendapat anda mengenai morfologi ?
Morfologi
menurut saya merupakan kajian ilmu bahasa yang membahas mengenai pembentukan
kata, dia belajar mengenai suku kata, dan berdasarkan satuan gramatikalnya.
3.
Jelaskan perbedaan mengenai free morpheme dan bound
morpheme ?
Free
morpheme
merupakan morfem yang bebas dan tidak terikat, seperti contoh pada bahasa
Indonesia [tidak], [jangan], kemudian dalam bahasa Jawa [koe], [dahar],
[siram]. Sedangkan untuk Bound Morpheme
merupakan morfem terisi bukan bebas. Sehingga dia tidak bias berdiri sendiri
bilaman tidak disokong dengan kata bantu lainnya. Contoh [Nyali] tidaklah
mungkin dia berdiri dengan kata [ali]. Secara gramatikal, memang benar. Namun
secara leksikal tidaklah memberikan makna atau arti.
Dimas
Nur A
121111009
“Sastra Indonesia” - 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar