Saya Bagian Dari Mereka, Dia, dan Indonesia
Terlahir dari seorang
rahim ibu tepat tanggal 26 April 1993 di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, seorang bayi laki-laki diberi nama Dimas Nur
Apri Yanto. Waktu semakin memotong perjalanan hidupnya, hingga sekarang bayi
laki-laki itu duduk dibawah naungan institusi pendidikan universitas Airlangga
dengan mainstream jurusan Sastra Indonesia sejak awal 2011 setelah dia menempuh
pendidikan dari SD Negeri Sumorame Sidoarjo berlanjut di SMP Negeri 1 Candi Sidoarjo,
dan akhirnya berlabuh ke daerah Surabaya ketika bangku SMA menyambut
kedatangannya dan terusirkan oleh bencana Lumpur Lapindo hingga memaksakan
dirinya untuk berhijrah ke pendidikan di Surabaya.
Teralhir tanpa seorang
bapak di samping ibunya, Dimas tetap mampu merasakan kehangatan seorang bapak. Ketika
dirinya telah sah menjadi warga bumi, bapaknya telah masuk rumah sakit dan
mengalami koma sejak awal ibunya persiapan melahirkan dirinya. 7 hari sudah
Dimas kecil menjadi warga bumi dan saat itu pula bapaknya telah melepaskan
status warga buminya. Bapaknya pergi meninggalkan dirinya dan ibunya. “Sakit kanker
paru-paru, ya itulah benda jahat yang memisahkan kami”, tambahnya.
Dimas adalah lelaki
pendiam, karakter pendiam ini muncul manakala status pendidikan SMA melekat
pada bahu kanannya, dan teman-temanya memanggil dirinya “Profnay”. Mengaku kaget
melihat budaya kota, yang mana asalnya adalah desa Sidoarjo kemudian harus
pindah ke Surabya, dia sangat kaget melihat budaya kota yang begitu tajam. Hingga
akhirnya karakter pendiam itu telah terinternalisasi dalam dirinya. Waktu kosong
dalam kehidupannya dihabiskan untuk hobinya yakni menulis, mngkonsep dan
berorganisasi. Hampir setiap dirinya duduk dibangku sekolah SMP dan SMA posisi
strategis organisasi Ia duduki, seperti ketua umum SKI (SMA), Ketua Jurnalis
(SMA), Ketua KIR (SMA), KADEP OSIS Kasi keagaaman (SMA), anggota teater SMP,
dan kini di bangku perkuliahan jiwa organisatorisnya pun muncul kembali. Dia berhasil
menduduki kursi BEM Fakultasnya – fakultas Ilmu Budaya status Koordinator
peningkatan mutu mahasiswa, Humas SITUS Pers, BEM Universitas Airlangga status
Dagri (Dalam Negeri).
Kesibukan yang memadat
membelenggu dirinya tak membuat lelaki pecinta siomay ini lemah dalam dunia
akademisnya. Hal itu dibuktikan dengan nilai IP akademiknya tetap setia
bertahan di atas 3.5 mulai semester 1 hingga sekarang semester 3. Hal yang
paling disukai dalam bidang olah raga adalah renang. Bagi dia renang adalah
bagian darinya, dulu sempat terbesit dalam pikirannya untuk menjadi atlet
renang, namun apa daya tangan tak sampai. Fakultas Ilmu budayalah kini menjadi
rumah masa depan untuk menuntut ilmu baginya. Satu impian terbesar darinya
adalah owner dari Runcing Pos di tahun 2030 nanti. Tak terlalu begitu suka
dengan jalur politik, dimas mengambil keputusan yakni membantu orang yang akan
berpolitik melalui tulisan-tulisan nantinya, baik dalam karya bukunya atau pada
karakter artikel di Runcing Posnya kelak. “Sudah banyak yang mengambil jalur
politik, saya di jalur pendidikan sajalah dan jalur pemikiran yang tersembunyi
melalui tulisan” celetuknya.
saya lebih suka mengamati sesuatu hal kemudian menuliskannya,
TAK PERLU BERETORIKA BUNG !
Kegiatan rutinitas
setiap harinya, pagi berangkat kuliah hingga pukul 3 sore dia harus balik ke rumah
untuk mengajar hingga petang pukul 19.45 WIB. “Dimas Learnings” adalah nama
bimbel socialnya, terhitung lumayan untuk siswa didiknya sekitar 25 anak
berasal dari tingkat Sekolah Dasar dan dua orang SMP. Bimbel ini digagasnya
saat melihat konteks sekitar rumahnya, banyak anak tetangga rumahnya yang
berhenti putus sekolah dan tak memiliki kesmepatan belajar hingga akhirnya dia
berani menggagas ide untuk membuka pelayanan klinik belajar yang diawali hanya
3 orang saja dan kini semakin membelah untuk jumlah anak didiknya.
“Dewi Lestari” adalah
sosok yang Ia dambakan ketika motivasi cita-citanya mengalami lowbat. Saya ini adalah bagian dari
mereka, dia dan bangsa Indonesia ini. “Saya ingin lebih, saya tidak ingin hanya
beretorika saja, saya ingin yang nyata, melalui tulisan kecil saya berjuang
untuk melakukan itu semua.”
*) Heroboy9/dimas Na

Tidak ada komentar:
Posting Komentar