Senin, 21 Juli 2014

#Shortstory5


LAMA

Benar atau tidaknya rasa ini sudah lama ku rasakan, aku pun tak bisa menebaknya. Pedih. Tapi tidak lama rasa pedih itu menyelimutkan diri ke dalam memori yang lama ku simpan. 

Memori yang ku simpan tentang dia yang sudah lama ku berikan hangat kecupan kasih dan kecupan rindu yang lama sekali ku sematkan di balik kantong celana kainnya. Begitu lama kah dia melupakan kecupan itu? 

Lama-lama ku bisa sinting hanya peduli dengan baying yang ia tinggalkan dalam kamar hati ini. Aku yakin pasti sudah membusuk karena terlalu lama dia disana.

Hari ini ku berusaha untuk berlama-lama mencari baying itu dengan lampu minyak. Lama ku mencari lampu minyak untuk ku gunukana di kamar hati. Itu semua ku lakukan untuk bisa berlama-lama dengan bayangnya. Dengan lampu minyak aku pasti akan bertemu dengannya, aku yakin itu seyakin saat pertama kali dia berlama-lama memuji diri ku waktu dulu. Dulu yang begitu lama.

Tapi lama-lama aku bosan hanya berkecup ria dengan bayangannya. Benarkah dia akan pergi cukup lama? Tidakkah dia terlalu naif menghilang begitu saja tanpa pamit atau aku terlalu lama membiarkan angin rindu darinya tak ku pahami? Bagaimana pun ucapan terimakasih sudah singgah di kamar hati tak lupa ku titipkan pak pos untuk menghantarkan ke dia, walaupun ku tahu dia sudah memiliki kamar hati lain untuk bersembunyi lama-lama di balik kamar hati itu. 

Tunggu, tapi dia meninggalkan kancing baju bayangnya. Kancing ini pasti akan dibutuhkan olehnya untuk melengkapi selembar kain yang ia kenakan.
Pasti dia malu kalau selembar kainnya tidak tertutup sempurna. Dia tidak bisa pergi ke kamar hati lain. 

Lama yang tak begitu terlalu lama membiarkan kelamaan itu berlama-lama berdiam diri di balik kamar hati hanya untuk memandang kedua kail otak manusia yang tersambungkan begitu lama dengan kotak kasih dalam hati. 

Lama-lama berlalu tanpa waktu yang tak mudah ku hitung. Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama.
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama.
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama.

Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama, hembusan nafas untuk asmaNya akan terus menyelimuti kesempurnaan dibalik bayang yang telah lama hilang dari kamar hati ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar