LAMA
Benar atau tidaknya
rasa ini sudah lama ku rasakan, aku pun tak bisa menebaknya. Pedih. Tapi tidak
lama rasa pedih itu menyelimutkan diri ke dalam memori yang lama ku simpan.
Memori yang ku simpan
tentang dia yang sudah lama ku berikan hangat kecupan kasih dan kecupan rindu
yang lama sekali ku sematkan di balik kantong celana kainnya. Begitu lama kah
dia melupakan kecupan itu?
Lama-lama ku bisa
sinting hanya peduli dengan baying yang ia tinggalkan dalam kamar hati ini. Aku
yakin pasti sudah membusuk karena terlalu lama dia disana.
Hari ini ku berusaha
untuk berlama-lama mencari baying itu dengan lampu minyak. Lama ku mencari lampu
minyak untuk ku gunukana di kamar hati. Itu semua ku lakukan untuk bisa
berlama-lama dengan bayangnya. Dengan lampu minyak aku pasti akan bertemu
dengannya, aku yakin itu seyakin saat pertama kali dia berlama-lama memuji diri
ku waktu dulu. Dulu yang begitu lama.
Tapi lama-lama aku
bosan hanya berkecup ria dengan bayangannya. Benarkah dia akan pergi cukup
lama? Tidakkah dia terlalu naif menghilang begitu saja tanpa pamit atau aku
terlalu lama membiarkan angin rindu darinya tak ku pahami? Bagaimana pun ucapan
terimakasih sudah singgah di kamar hati tak lupa ku titipkan pak pos untuk
menghantarkan ke dia, walaupun ku tahu dia sudah memiliki kamar hati lain untuk
bersembunyi lama-lama di balik kamar hati itu.
Tunggu, tapi dia
meninggalkan kancing baju bayangnya. Kancing ini pasti akan dibutuhkan olehnya
untuk melengkapi selembar kain yang ia kenakan.
Pasti dia malu kalau
selembar kainnya tidak tertutup sempurna. Dia tidak bisa pergi ke kamar hati
lain.
Lama yang tak begitu
terlalu lama membiarkan kelamaan itu berlama-lama berdiam diri di balik kamar
hati hanya untuk memandang kedua kail otak manusia yang tersambungkan begitu
lama dengan kotak kasih dalam hati.
Lama-lama berlalu tanpa
waktu yang tak mudah ku hitung. Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama.
Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama.
Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Lama.
Lama Lama Lama Lama Lama
Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama, hembusan nafas untuk asmaNya akan
terus menyelimuti kesempurnaan dibalik bayang yang telah lama hilang dari kamar
hati ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar